Masih tentang pelayanan..

Apakah pertanyaan harus di ucapkan dengan nada tinggi?
dengan wajah tanpa senyum..
atau bahkan dengan air mata..
Hanya untuk di dengar lalu di jawab?

Apakah (saya) harus menjadi orang yang sangat kasar
Menyindir dengan kata-kata pedas
Menghubungi semua teman dan kerabat sumber kekuasaan
Hanya untuk mendapat perhatian?


Itu yang sempat kami rasakan..
Kemaren, Sabtu 24 Mei 2008

Hari Sabtu jam 2.30 saya dan kedua anak saya mengunjungi Kiki di RSOB
Seperti biasa, Kiki masih berbaring..
Ada bau yang tidak sedap dari luka-lukanya..
Dari pernyataan mama Kiki, dari hari Senin lalu (setelah operasi ke-3) perban di tangan kanan Kiki tidak pernah di ganti.
Untuk punggung, sudah di bersihkan pada hari Rabu dan Jumat.

"Dokter janji pagi ini datang, tapi sampai sekarang belum datang", begitu penjelasan mama Kiki

Pukul 3.30, dokter dan serombongan perawat datang
Tanpa sapa, dokter dan perawat langsung menduduk kan Kiki yang mulai menangis dan meronta.
Mama Kiki mencoba menenangkan anaknya..

Saya, dan anak-anak 'terpaksa' melihat kondisi luka Kiki.
Bergidik rasanya.
Ini kali pertama saya melihat luka di tangan Kiki..
Tidak ada bahasa yang tepat untuk menggambarkannya..

Tiba-tiba, Kiki berteriak keras..di iringi tangis mama Kiki
Ternyata dokter dan perawat dengan keras mencabut perban yang tertempel lengket di punggung Kiki
Darah mengucur deras..
Saya tidak kuat lagi..
Anak-anak memeluk saya..mereka juga melihat yang terjadi..
Sungguh..
itu perbuatan yang ceroboh!

Entah apa yang ada di pikiran dokter dan perawat itu
Apakah mereka tidak punya anak? Lihat Kiki! Dia sangat kesakitan!

Tanpa memberi penjelasan..dokter segera kluar
"Bersihkan!" itu perintahnya pada para perawat

Sambil menangis, mama Kiki meminta pada para perawat agar membiarkan beliau yang membersihkan Luka

Tidak begitu lama, seorang perawat memberikan daftar obat yang harus di ambil di apotek.
Saya berlari ke bawah di temani anak-anak..

Sesampai di atas,
Sudah tidak ada perawat yang tadi, di gantikan 2 perawat yang lebih muda. Papa Kiki juga baru sampai..

Perawat kali ini sangat lemah lembut
Sekilas saya lihat tag namanya "...Fitra"
yang satunya lagi tidak sempat saya perhatikan..

Dengan lembut,
Sambil bercerita..
Dia membersihkan luka-luka Kiky..
Kiki sudah tidak menangis..
Mama Kiki juga sudah tenang..

Sebelumnya,
Saya sempat menghubungi Ayay (suami saya) untuk mencari informasi tentang rumah sakit swasta di Batam
Apakah mungkin Kiki kita pindahkan kesana?
Terus terang, saya sakit hati dan sangat marah dengan apa yang barusan saya saksikan
Dari beberapa rumah sakit yang sempat di hubungi, pada dasarnya tidak ada kendala untuk memindahkan Kiki ke sana.
Masalah biaya, biarlah kita pikirkan nanti..pasti ada jalan.

Ayay menghubungi teman-teman koordinator yang langsung berangkat menuju ke RSOB Sekupang
Kami bertemu di kamar Kiki..
Saya sendiri masih dalam keadan shock dan marah.

Atas bantuan salah seorang pejabat yang sangat care,
ada 2 dokter yang datang ke kamar Kiki..

Kami minta catatan medis Kiki
Agar secepat mungkin bisa kami pindahkan

Sayang nya, mungkin karena keadaan tidak kondusif, keterangan dokter tersebut malah membuat keadaan semakin tidak stabil..
"Kiki sekarang sudah lebih baik pak-bu, mungkin jika tidak dibawa ke sini..Kiki sudah lewat"
Saya meradang!
Bukan itu yang ingin kami dengar..
Tidak ada sedikit pun terlintas pikiran untuk meniadakan segala budi para dokter yang telah menyelamatkan Kiki.
Tapi ketika perkataan "lewat" di ucapkan..
Entahlah..

mungkin sumbu saya terlalu pendek..gampang meledak

Dan catatan medis yang kami butuhkan tidak dapat di berikan..
Dengan alasan, data memang milik pasien..tapi berkas milik rumah sakit. Itu peraturan nya (di Indonesia?)!!

Kami benar-benar buntu..
Malam itu ada Saya, Ayay, Pak Budi, Pak Heru, Pak Herdian dan temannya (maaf, tidak sempat berkenalan) dan kebetulan ada visitor untuk Kiki, Pak Denny dan Istri serta anak mereka. Ada juga mbak Komang Ayu yang sengaja di jemput untuk menghibur Kiki..mba Ayu sangat pandai bercerita.

Dari segi medis, kami coba menghubungi beberapa teman yang bergerak di bidang medis..
Entah bersumber dari mana..pihak rumah sakit mengartikan kami hendak menghubungi media..
Padahal tidak ada niat untuk itu..terfikirpun tidak.
Kami hanya ingin yang terbaik untuk Kiki..

Sampai akhirnya jam 9.30 malam kami pulang dengan satu janji dari Kepala Komite Medis RSOB untuk bertemu ke esokan harinya.

Minggu, jam 11 pagi saya, Ayay (suami) dan kedua anak kami tiba di RSOB.
Kiki tersenyum..
Ada Geri abang nya juga..

Langsung ke 4 anak ini asik membawa buku bacaan yang di bawa anak-anak, mereka membaca sambil ketawa-ketawa..Kiki mendengarkan sambil sesekali tersenyum.
Sebelumnya kami sempat mampir di warung padang dan membungkus nasi padang berlauk dendeng batokok..hemm..yummy
Jam 12 anak-anak makan bersama..Kiki menolak jatah nasi rumah sakit dan meminta nasi padang yang di makan dengan lahap.

Ayay dan kedua orang tua Kiki mencoba mengurutkan kronologis kejadian mulai dari pertama Kiki di rawat di sini, orang tua Kiki bercerita, Ayay mengetik. Saya dan nenek Kiki mengawasi anak-anak bermain..
Ada mas Syamsul dan mbak (aduh mbak..siapa namanya?) dari PT Shinetsu yang datang mewakili teman-teman di PT Shinetsu Batam dan memberikan bantuan untuk Kiki dan keluarga.

Kali ini, kami tidak ingin ada situasi 'panas' diruangan ini..cukup sudah pengalaman tadi malam.

Saya juga sudah menghubungi dokter Afdalun, mengabarkan kami sudah berada di RSOB. Mas Syamsul pulang tidak lama kemudian, sambil menunggu kami makan bersama..kebetulan tidak ada pasien lain di ruangan.

Pukul 1.00, dokter Afdalun datang berkunjung ke kamar Kiki. Kedua orang tua Kiki, Ayay dan saya di ajak ke ruangan perawat,disana kami menceritakan semua unek-unek kami. Mama Kiki juga menceritakan beberapa accident yang sangat menyedihkan dan membuat dia tidak nyaman.

Intinya, ada beberapa point yang kami kemukakan
1. Kami butuh data progress Kiki. Data ini akan kami update ke blog Kiki sebagai laporan kepada para teman dan rekan yang selama ini banyak menolong Kiki dengan memberikan dana bantuan.

2. Kami mengeluhkan dokter bedah umum yang menangani Kiki selama ini. Dokter tersebut sangat tidak komunikatif, tidak pernah menjawab pertanyaan kedua orang tua Kiki tentang kondisi anaknya. Sangat berbeda dengan dokter Jorianto, spesialis Ortho yang menangani proses amputasi tangan kiri Kiki.

3. Kami juga mengeluhkan oknum perawat yang berkali-kali membentak kedua orang tua Kiki, juga nenek Kiki yang ikut menjaga. Bahkan sempat mengancam mama Kiki yang hendak mengadukannya ke suster kepala.

4. Kami bertanya tentang prosedur eskalasi di RSOB. Siapa yang harus kami temui jika ada ketidakpuasan terhadap pelayanan medis dan non medis.

5. Juga kami tanyakan tentang prosedur untuk meminta Kiki di tangani oleh dokter bedah lain. Dan jika ada kemungkinan Kiki di pindahkan ke rumah sakit yang secara jarak lebih dekat dari kediaman orang tua Kiki.

Dokter Afdalun yang ternyata pernah jadi mentor nya Ayay di bidang rescue, sangat kooperatif. Beliau menjelaskan prosedur eskalasi yang berlaku..beliau juga menyayangkan sikap dokter dan perawat dan berjanji untuk meng-conseling mereka.
Kendala-kendala di rumah sakit pemerintah, concern beliau terhadap pasian sebagai customer juga di jabarkan.

Untuk data perkembangan Kiki, akan di jelaskan oleh doker yang bersangkutan kepada kedua orang tua Kiki. Dokter Jorianto yang juga datang saat itu juga memberikan keterangan.
Adalah hak pasien untuk memilih hendak di tangani oleh dokter yang mana, dan juga hak dokter untuk tidak menerima pasien, begitu kata dokter Afdalun. Tidak masalah jika kedua orang tua Kiki hendak mengganti dokter bedah yang menangani Kiki.

Jika masih di inginkan, dokter Afdalun akan membantu pemindahan Kiki ke rumah sakit lain. Batam yang hanya sebuah pulau kecil menyebabkan beliau kenal baik dengan dokter bedah dari beberapa rumah sakit yang ada di sini.

Cukup lama kami berbincang, atau tepatnya curhat pada dokter Afdalun..

Kami lega sekali..
Yang jelas, Kiki terperhatikan..itu yang penting.

Mungkin terpengaruh oleh atmosfir yang kondusif,
Kiki minta di bantu untuk berdiri..

Saya kaget..
Berdiri?

Kiki memang anak tabah..
Dia berdiri..
Lalu melangkah dengan tertatih..


Ikut duduk di samping anak-anak lain yang sedang asik mendengarkan Ayay bercerita.

Ayay memperlihatkan dan bercerita tentang mahluk laut yang sempat Ayay photo..
Berjenis-jenis ikan, karang laut, kuda laut dan anak nya..juga Ayay & teman-teman yang bergaya dengan pakaian selam
Kiki tertarik sekali dengan hewan laut
Sampai akhirnya kami perhatikan Kiki gemetar..
Rupanya Kiki lelah, tapi masih ingin mendengarkan..
Papa Kiki memegangi anak nya..
"Sudah Pa, Kiki mo tidur.."
Akhirnya Kiki di gendong mama, dan berbaring lagi..

Kami pamit untuk pulang..

"Bunda kapan datang lagi?"
Insyaalloh secepatnya ya Ki..
"Ajak Gilang Boogie ya Bun"..ini pesan Gery..yang langsung di iyakan Gilang & alBoogie

Laporan 22 Mei 2008

Tiada putusnya ucapan terima kasih atas nama Kiki dan Keluarga, kami ucapkan untuk teman dan rekan semua..
Alhamdulilah..kondisi Kiki semakin membaik.. Akan kami update kemudian setelah kami berkunjung ke RSOB-Sekupang.
Walaupun tidak dapat mengembalikan lagi tangan kirinya yang hilang, semoga bantuan dan doa rekan semua bisa membangkitkan semangat Kiki untuk terus berjuang.


Terima kasih tidak terhingga untuk pak Heskiel dan teman-teman di PT Epson Batam.. Terkumpul Rp.9 juta, sudah di serahkan langsung pada keluarga Kiki. Juga untuk teman2 di MTA PT Unisem Batam, terkumpul sekitar 9.7 jt dan di serahkan langsung ke orang tua Kiki.

Untuk mas Heru (Ketua koperasi Kemuning) dan keluarga, Mama Nisa dan keluarga, yang sudah berkunjung, terima kasih atas perhatiannya.
Liza mewakili teman-teman di PT McDermott Batam telah menyerahkan langsung sumbangan sejumlah 2,6 juta langsung pada keluarga Kiki.
Mas Hendrian dan keluarga..yang menghadirkan senyum Kiki dengan kehadirann mas, semoga Kiki akan terus tersenyum

Terima kasih untuk ustadz Natsir dan pengajian Hang Lekir..terima kasih atas segalanya
Bagi teman dan keluarga yang lain, yang tidak kami sebutkan namanya di sini..hanya Allah yang bisa membalas kebaikan anda semua.

Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya, dan selalu meringankan kita untuk selalu berbuat yang terbaik.
Insyaalloh besok kami akan berkunjung ke RSOB untuk melihat kondisi Kiki dan menyerahkan sumbangan dari teman-teman. Berikut laporan keuangan yang sudah kami terima, double click untuk memperbesar gambar




Operasi ke-3

Note taken by Luky

Kita (Ita, Luky, Gilang & aLBoogie) kesana lagi kemaren setelah operasi ketiga, yaitu perangsangan punggung pake kulit paha.
Kondisi sudah jauh membaik, hari itu kita baru lihat kiki tersenyum soalnya bang gerry main sama gilang dan boogie.
Mereka cerita soal Naruto dan dragon ball.
Kita belum tahu treatment apa lagi yang harus di lakukan, tapi moga2 operasi itu adalah
Operasi terakhir.
Masih harus ketemu sama dokternya,sayang nya dokter cuman ada di office hour– apa ada yang bisa kesana pagi ?
Makannya kiki juga bagus – lahap.

Kondisi yang kurang baik pada kaki ( karena sudah habis area yang mau diinfusnya ), pada bengkak semua.

Salam.

Laporan Keuangan

Selalu kehilangan kata-kata setiap melihat saldo via eBanking BCA.
Terima kasih dan seuntai doa untuk semua rekan..
Untuk tali silahturahmi yang telah terbentuk..semoga dikekalkan Nya dalam kebaikan

Alhamdulilah, puji syukur..
Hari ini sudah terkumpul dana 18,868,001
Sejumlah 4,972,000 sudah kami serahkan pada Kiki dan keluarga dalam bentuk uang dan barang.

Nanti sore, akan kami serahkan cash yang ada..

Ada hal yang penting yang ingin kami diskusikan lebih lanjut dengan keluarga Kiki, yaitu pengobatan pasca oprasi.

Dalam beberapa hari ke depan, dokter akan melakukan oprasi untuk punggung Kiki.
Mohon doanya, agar semua proses berjalan lancar, dan Kiki serta keluarga di beri kekuatan.
Saat ini kami sedang berusaha untuk mencari psikolog anak untuk Kiki.
Sesembuh apapun Kiki, tetap ada bagian terpenting yang hilang dari tubuhnya.
Tangan kirinya.

Dengan bantuan dan doa dari rekan semua, semoga Kiki bisa terus berkarya..
Semoga Kiki tidak minder, atau bahkan merasa cacat..
Smoga Kiki bisa terus sekolah, tumbuh dan berprestasi seperti anak-anak lainnya..
Berikut laporannya, silahkan di click di gambar yang ada untuk memperbesar

Hormat kami, Koordinator bantuan untuk Kiki
ita-abud-septa-budi







Kiki Ingin Bermain

Kami berkunjung lagi ke RSOB, kangen dengan Kiki. Kali ini om Herdian dan om Arifin juga ikut menjenguk, Gilang-Boogie gk ketinggalan.

Di RS Kiki senang banget di kunjungi. Coklat yang di bawa (titipan teman2 semua) langsung di buka dan di makan dengan lahap. Bang Gery (abang Kiki) juga kebagian coklat. Susu dan yang lain-lain di simpan untuk nanti.

Seperti anak-anak yang lain, ke 4 anak laki-laki ini langsung asik bermain. Pertama Gery bermain game handphone.



Ternyata om Herdian bawa motor-motoran untuk Kiki dan Gery.
Asik.. Ada batrenya lagi..terima kasih ya om..
Langsung deh Gery mainin motornya di lantai kamar..
Gilang-Boogie ikutan juga..
Suasana ribut sekali..untung susternya gk marah..ato lagi gk ada suster kali ya :)
Sampa-sampai, adek kecil di kamar sebelah ikutan main ke kamar Kiki..
Di kamar Melati no 8 ada 6 tempat tidur..
Malam itu, hanya Kiki pasiennya..

Kiki pengen ikutan maen..
Yah..gimana ya...
Kiki memaksa duduk..
Kakek punya ide..
Kiki duduk di kursi roda aja!
Kakek dan mama Kiki membantu Kiki duduk..
Ini kali pertama aku ngeliat dengan jelas luka di punggung Kiki..
Gemetar rasanya..
Aku sembunyi di balik tirai kamar..
Taunya om Herdian juga gk kuat ngeliat..
Kami hanya bisa berdiri..gemetar..berkali-kali beristigfar..


Tapi Kiki tegar..

Dia ingin bermain..

Sakitnya tidak di rasa..

Waktu Ayay nanya..bole di photo gk? Boleh katanya..

Dan inilah.. Tetap dengan menahan sakit.. Kiki terus berjuang..










Laporan Keuangan, 14 Mei 2008

Matanya berkaca-kaca..tangannya bergetar..

"Siapa mereka mbak? Teman mbak?"

"Sebagian teman dan rekan kami, tp sebagian lain tidak kami kenal bu..tapi perhatian mereka besar sekali."

"Sampaikan terima kasih kami mbak.."

"Mohon doanya bu, semoga Yang Maha Pemberi melipatgandakan kenikmatan bagi mereka, memberikan yang terbaik bagi mereka dan keluarganya"

Amin..

Teriring ucapan terimakasih sedalam-dalamnya dari Kiki dan keluarga Kiki untuk teman semua..
Terima kasih dari kami..
Jalan Kiki masih panjang dan mungkin berliku..
Bantuan dari rekan semua, sangat banyak membantu..








Kiki - Laporan keuangan 14 mei 2008

Matanya berkaca-kaca..tangannya bergetar..

"Siapa mereka mbak? Teman mbak?"

"Sebagian teman dan rekan kami, tp sebagian lain tidak kami kenal bu..tapi perhatian mereka besar sekali."

"Sampaikan terima kasih kami mbak.."

"Mohon doanya bu, semoga Yang Maha Pemberi melipatgandakan kenikmatan bagi mereka, memberikan yang terbaik bagi mereka dan keluarganya"
Amin..
Teriring ucapan terimakasih sedalam-dalamnya dari Kiki dan keluarga Kiki untuk teman semua.. Terima kasih dari kami.. Jalan Kiki masih panjang dan mungkin berliku..

Bantuan dari rekan semua, sangat banyak membantu..




Update Kiki, 14 Mei 2008

Siang tgl 14 Mei saya telpon mama Kiki..

"Alhamdulilah mbak, luka-luka Kiki sudah di jahit.."

Menurut mama Kiki, dokter (yang aku bilang jutek itu..peace ya dok) datang tadi pagi dan tidak seperti hari-hari sebelumnya, dokter ini memberikan keterangan mengenai apa yang telah di lakukan dan apa yang akan di lakukan.
Dokter baca blog ini ya dok..alhamdulilah deh..:)

Dari telinga kanan kiki ada jahitan panjang ke bahu.
Tangan kiki yang di amputasi sudah mulai mengering
Dari pundak ke angan kanan yang kehilangan daging,
di oprasi dengan menarik daging yang ada. Jahitan masih di pantau.

Yang membutuhkan perhatian adalah punggung Kiki yang terbakar dan kehilangan banyak daging(aku nulisnya sambil deg-deg an)
Menurut dokter, jika daging yang sekarang sudah memerah, akan dilakukan oprasi implant dari daging paha.Implant di butuhkan untuk merangsang pertumbuhan daging di daerah itu
"Seperti menanam rumput", begitu kata dokter pada mama Kiki.

Mohon doanya, semoga ini yang terbaik untuk Kiki..

What should we do?

Saat pertama kali kami bertemu Kiki Jumat malam lalu,
walaupun terlihat lelah, Kiki tetap tegar dan ramah.

Tadi malam(senin,12 may) Kiki terlihat lain.
Anak ini masih trauma dengan "PROSEDUR" pembersihan luka yang mengharuskannya menunggu dalam lapar selama berjam-jam, ditambah "PEMANDANGAN" mengerikan di lorong depan ruang oprasi.

Apa salah Kiki dan keluarganya?
Kenapa perlakuan yang mereka dapatkan sangat menyakitkan?

Menurut mama Kiki, 2 hari lagi proses yang sama akan di ulang.
Kenapa dokter yang maha agung itu tidak pernah memberikan keterangan jelas untuk keluarga Kiki?
Bius total untuk seorang anak..apakah itu tidah berbahaya? Apa impact nya?

"Kalau dokter Jorianto orangnya ramah mbak. Dia mau menjelaskan setiap pertanyaan kita"
"Tapi dokter yang tadi itu.. menolehpun tidak"

Kiki sekarang gampang marah..
Ketika tidur malam, Kiki sering bermimpi dan berteriak-teriak ketakutan..
Kiki minder dan malu dengan tangan kirinya..

Teman,
Keluarga Kiki sedang berusaha..
Kalau saja Kiki bisa di tangani oleh dokter yang lebih manusiawi..mungkin penyembuhan luka-lukanya lebih maksimal.
Dan yang pasti, Kiki tidak bertambah tertekan seperti sekarang

Bantu doa ya..
Jika ada rekan yang punya ide, masukan..kami tunggu

Abuse???

diceritakan oleh ita.kinipulu@gmail.com

Senin(12-may) sehabis sholat maghrib, Ita, Ayay, Gilang&AlBoogie berangkat ke RSOB Sekupang.
Jarak dari rumah kami ke Sekupang kira-kira 30 menit..
Sebelum nya kami mampir dulu ke KFC dan Gelael untuk membeli snack, pop mie, tissue, susu dan tentu saja paket high five KFC untuk Kiki (psst..aku bukan sales nya KFC lho ya).

Sampai di RS Kiki sedang di suapi papa..
Terlihat Kiki lapar sekali..sambil berkeringat, dilahapnya sate dan lontong.
Ketika di tawarin KFC..Kiki malu-malu kucing ya Ki..
Tapi waktu di sodorin Coke..wah langsung deh..
Ternyata Kiki suka sekali Coke ya nak..

Bukannya bunda Ita gk tau kalo itu junk food..
Tp sekali-sekali gk papa kan..
Apalagi tadi siang Kiki baru selesai di bersihkan luka-lukanya..
Tadi siang bunda telpon, kata mama Kiki akan di bius total

Mama Kiki cerita sambil menahan tangis..
Ditambah cerita Kakek dan Nenek yang juga menunggui Kiki..

"Kami seperti tidak dianggap manusia mbak" keluh mama Kiki

Luka Kiki di jadwalkan dibersihkan di kamar operasi karena sudah bernanah dan kasa nya lengket sekali..
Dari jam 12 malam (Senin 12 May) Kiki diharuskan berpuasa..
Tepat pukul 12 siang hari Senin, Kiki di pindahkan ke kamar operasi..

Dengan alasan lelah, dokter yang seharusnya melakukan tindakan beristirahat dulu.
Kiki dan keluarganya di biarkan menunggu di lorong depan ruang operasi.
Dengan jelas Kiki melihat semua orang yang masuk ruang oprasi..
Ada yang patah ini itu, berdarah di sana-sini..
Kiki stress

Jam 2 siang..
Tidak ada tanda-tanda..
Mama Kiki yang resah mencoba bertanya pada perawat
"Dokternya mana ya mba?"
"BUKAN URUSAN SAYA!!!"

Tetap tidak putus asa, mama Kiki bertanya pada perawat yang lain
"Dokter kapan datang ya mba, anak saya sudah kelaparan"
"MANA SAYA TAU!!"

Hati ibu mana yang tahan melihat anak nya menderita..
"Saya sampai menangis keras mbak..saya tidak tau harus berbuat apa lagi.."
"Kiki kesakitan mbak, kelaparan..ketakutan"

Hampir jam 3.30 sore..
Mereka masih menunggu di depan lorong
Terombang-ambing tanpa kepastian..

Dengan menangis, Mama Kiki menelpon orang yang dia harap bisa membantunya..
"Saya terpaksa menelpon ibu Ria Saptarika mba..saya gk tau mesti gimana lagi"

Oleh bu Ria, mama Kiki di tenangkan..beliau berjanji akan melakukan yang terbaik.
Jam 4 kurang, seorang perawat mengabarkan kalau dokter dalam perjalanan, dan Kiki bisa di masukkan ruang operasi segera.

Dokter datang..
Tanpa menegur keluarga Kiki yang sudah berjam-jam menunggu, dokter langsung masuk ke ruang operasi..

Keluarga Kiki terus menunggu sampai jam 6 kurang sedikit..
"Anak saya gimana dokter..???"
"Anak saya di apain dokter?"

Pertanyaan-pertanyaan ini tidak satupun di jawab oleh dokter-yang-maha-agung tersebut.
Dengan jumawa, sang dokter melenggang pergi.

Mama Kiki mendekati Kiki yang mulai siuman..
Badan Kiki bergetar..
"Lapar ma..iki lapar..haus ma"

"JANGAN MINUM DISINI, TUNGGU NANTI DI BAWA KE KAMAR", demikian ucapan perawat..duh gusti..perawatnya galak2 banget ya..

Kakek Kiki terpaksa naik ke lantai atas untuk mencari suster jaga yang akan membawa Kiki ke kamar.
"Kakek gk tahan liat Kiki kelaparan..kakek gk kuat"

Kiki masih menunggu..mengigil kelaparan

Laporan Keuangan 12 May 2008

Berikut kami sampaikan laporan keuangan yang kami terima per tgl 12-may (malam) Atas kemurahatian teman-teman, kami atas nama keluarga Kiki mengucapkan banyak terima kasih Semoga Yang Maha Kuasa, melimpahkan rahmat nya pada kita semua..amin.

Atas nama Kiki dan keluarga, sekali lagi kami ucapkan banyak-banyak terima kasih



Berhati Besar

"Insyaalloh kami tidak mendendam mbak"..demikian ucap mama Kiki ketika ku tanyakan bagaimana nasib si penabrak Kiki.
Tadinya aku pikir, pasti orang itu sudah di penjara..tapi ucapan tulus mama Kiki membuat ku terhenyak.

"Si penabrak juga orang susah mbak, dia juga punya keluarga, punya anak. Kami tidak menuntut apa-apa darinya"

Dia hanya penjual kerupuk..
Saat itu, kebetulan mobil temannya terparkir di depan rumahnya..
Entah kenapa, dia iseng menstarter mobil, memasukkan perseneling dan menginjak gas
dan kejadian naas itu terjadi..

"Saya tidak dendam mbak, hanya saja saya terkadang bingung,marah..entah marah pada siapa", sambung papa Kiki

Keluarga ini mengajarkan satu hal yang sulit aku mengerti..
Yang membuat mata ku berembun lagi..

Kunjungan Bu Ria


Diceritakan kembali oleh ita.kinipulu@gmail.com

Waktu sudah menunjukkan pukul 8.15 malam saat itu. Ita, Abud, Ayay(suami ku) serta 2 jagoan ku Gilang&AlBoogie sedang berbincang-bincang dengan keluarga Kiki. Si kecil Kiki dengan asik melahap coklat yang kami bawa, titipan rekan-rekan sekalian..ucapan terima kasih dengan suara yang serak sempat diucapkannya, sungguh anak yang sopan dan berbudi.

"Mbak, bu Ria katanya mo datang. Itu bu Ria Saptarika yang istinya wakil walikota itu ya mbak?"
"Alhamdulilah, benar mama Kiki..itu bu Ria yang itu"

Gak begitu lama, bu Ria dan beberapa orang masuk keruangan..

"Maaf saya baru bisa datang sekarang, tadi siang saya di kabari tentang Kiki, tapi sepanjang hari ada hal lain yang perlu saya lakukan"
Tutur katanya sopan teratur..
Senyumnya tak pernah lepas..
Kata-katanya menjadi penghibur, penyemangat bagi keluarga Kiki..

Terima kasih ibu..
Atas kunjungannya, perhatiannya..
Sungguh..sangat berarti..

UluranTangan Anda, kami nantikan..

Malang tidak berbau..begitu ucapan kaum Melayu

Melihat Kiki yang terbaring lemah, dengan infus yang di pasang bergantian di kedua kaki, membuat siapapun tergetar hatinya.
Di hari-harinya, Kiki sangat periang, penggembira, dan punya banyak teman..

Tapi setelah tragedi itu..
Semuanya berubah..
Hidup Kiki berubah...

Saat ini, tangan kiri Kiki di amputasi sebatas siku
Tangan kanan dan pundak kanan Kiki kehilangan sebagian daging nya..
Mata kanan Kiki bengkak, seperti terkena lemparan batu tepat di bola matanya..
Dan yang membutuhkan perhatian serius adalah punggung
Punggung Kiki melepuh seperti luka bakar..
Saat ini mengeluarkan nanah dan berbau amis..

Jeritan kesakitan Kiki terdengar memilukan ketika perawat membersihkan punggung nya

Teman,
Kiki masih butuh banyak biaya..

Jika ada teman yang bersedia menyumbang untuk membantu, dapat disalurkan melalui
BCA cab Muka Kuning Rek : 3260640771

a.n: SEPTA DEWI INDRAWATI
Hp. 085668289006


Perkenalkan kami: Ita, Abud, Budi & Septa
Kami bekerja di salah satu perusahaan di Muka Kuning Batam Indonesia.
Peraturan perusahaan mewajibkan kami tidak menggunakan email kantor untuk urusan pribadi..
Untuk itu, kami dapat di hubungi di email berikut

ItaKinipulu
ita.kinipulu@gmail.com
Anthonius Budi antonius.budisantoso@gmail.comBudi Hartawan budihartawan@gmail.com
Septa Dewi Indrawati
alamat rumah Masjid Uswatun Hasanah
Jl. Kartini V Sungai Harapan.

Kami ber-4 telah mendapatkan ijin dari keluarga Kiki untuk mempublish keadaan Kiki di blog ini
http://cerita-kiki.blogspot.com/
Dengan amanah ini insyaalloh kami akan mengupdate kondisi kesehatan Kiki, serta bantuan dan sumbangan yang rekan-rekan berikan untuk Kiki.

Kronologis Kejadian


diceritakan kembali oleh ita (ita.kinipulu@gmail.com)

Hari Sabtu, 26 April 2008..
Kiki bermain gembira bersama Gery abang nya juga teman-teman yang lain dihalaman depan rumah.
Secara tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju ke arah mereka dan menyeret Kiki tepat di roda depannya

Mobil benar-benar berhenti setelah roda belakang masuk ke selokan
"Om..adikku terlindas ban..om..om.."
Teriakan Gery semakin membuat panik pengemudi..
Gas di tekan keras dan mengakibatkan roda depan modil terus berputar keras..

Mama Kiki dibantu Gary(9 tahun) menarik Kiki dari himpitan ban mobil
"Tangan adek sudah tidak ada daging nya, tante.."

Dengan meneguhkan hati, mama Kiki menggendong Kiki yang segera di larikan ke rumah sakit terdekat..

Kondisi Kiki meremuk-redamkan setiap siapapun yang melihatnya
"Saya kira Kiki sudah tidak ada mbak, Kiki terdiam kaku di sepanjang perjalanan, matanya hanya terlihat bagian putihnya saja.."

Keputusan amputasi untuk tangan kiri Kiki terpaksa di lakukan..dokter Jorianto yang melalukan tindakan ini.
Saat ini, Kiki masih terbaring kesakitan di Ruang Melati Kamar Nomer 8 Rumah Sakit Otorita Batam - Sekupang.

Dada Kiki terpaksa di lubangi untuk mengeluarkan darah yang menumpuk di paru-paru.
Bahu kanan dan sebagian tangan kanan Kiki kehilangan daging..
Mata kanan Kiki lebam terkena batu tepat di bola matanya
Punggung Kiki..
..punggung Kiki melepuh seperti terkena luka bakar parah..

Jeritan kesakitan terdengar setiap kali punggung itu harus di bersihkan..

Saat ini,
Punggung Kiki mengeluarkan bau amis..
Nanah dan darah menempel pada kasur dan kasa

Kiki langsung menjerit keras setiap ada suster yang masuk..

Kiki trauma...

Sepucuk e-mail dari Tante Hobsah

Diposting oleh ita.kinipulu (ita.kinipulu@gmail.com)



-----Original Message-----
From: Die Bank 2
Sent: Wednesday, May 07, 2008 3:58 AM
To: Buildsheet GroupSubject: NASIB RIZKI YANG MALANG

Eko ,
Bisa nggak ya tetanggaku dapat dompet sosial dari MTA ? Kemarin waktu off group Z ( kalo nggak salah tgl 27 May ) , anak tertanggaku ketabrak mobil carry milik tetangga belakang.Pemilik carry tersebut baru belajar nyetir, tgl 27 May sore sekitar jam 5.00 s/d 05.30 , pemilik carry tersebut mengemudikan carrynya, terus ada polisi tidur, mungkin karena baru belajar , harusnya direm ( entah apa istilahnya aku gak tahu ) eh...malah di gas, mobil tersebut laju dgn kencang, dan nerobos halaman rumah Hook yang banyak anak-anak kecil main panah-panahan, sebagian bisa menghindar, tapi Rizki tidak bisa menghindar, Rizki keseret, Rizki udah di bawah mobil , mobil baru berhenti setelah menabrak talang air hujan, Tubuh Rizki udah di bawah ban mobil, roda terus berputar, akibatnya punggung terkelupas ,bahu kanan patah, pergelangan tangan kiri remuk.Kondisi sekarang tangan kiri udah diamputasi , mengeluarkan darah yang tertinggal di paru2 , operasi bahu dan tangan kanannya yang patah . Ini informasi yang kami dapatkan dari tetangga yang menemani ibunya.

Harapan saya : bisa nggak di bantu segi keuangannya , walaupun sedikit perlu juga buat mondar - mandir rumah - sekupang , biaya obat - obattannya dan lainnya.

Nama lengkapnya saya tidak tahu , cuman Rizki panggilannya , ibu nya jual gorengan yang di titipin ke warung , bapaknya nambang taxi.
Ini alamatnya : Perum Griya Batu Aji Asri Tahap 4 blok i 3 no. 1 ( aduh no nya ragu nich.....tapi rumahnya saya tahu kok )
Sampai sekarang masih di rawat di Rumah sakit Otorita Sekupang , beberapa hari yg lalu masih di ruang UGD , entah sekarang sebab saya belum menjenguknya sama sekali , gak tega dan nggak kuat aku melihatnya.

Pls , your respon.....

Thk's & rgds,
Hobsah

Data Diri Kiki

Nama Lengkap : Rizky Vinanda Putra
Tanggal Lahir : 10 April 2002
Anak ke 2 dari 3 bersaudara

Alamat rumah : Griya Batu Aji Asri Tahap 4 Blok J3 No 1

Nama Ayah Hendra Putra
Nama ibu Zulviayanti
Pekerjaan ayah: buruh galangan kapal (ex supir taksi)